Jumat, 30 Januari 2009
Selasa, 27 Januari 2009
Kegiatan di homeschooling ABC'D
Watashitachi wa Homeschooling ABC'D no gasukei desu
Hajimemashite …
Watashitachi wa Homeschooling ABC’D no gasukei desu, dozo yorozhiku …..
Hari jumat tanggal 23 Januari 2009, teman-teman Homeschooling ABC’D mencoba belajar bahasa jepang. Dengan di bombing oleh Pak Oji. Kita sama-sama belajar bahasa Negara Asia timur tetangga kita ini. Pelajaran awal dimulai dengan salam dan perkenalan. Teman-teman homeschooling jadi tahu kalau terimakasih = arigato, selamat tinggal = sayonara, selamat pagi = ohayo gozaimasu, selamat siang = konichiwa, selamat malam = konbanwa. Ada lagi kalau mau berkenalan jangan lupa ucapkan HAJIMEMASHITE ……
Selain belajar salam dan perkenalan, teman-teman homeschooling ABC’D juga mulai diperkenalkan dengan huruf jepang. Agak rumit memang, tapi sangat menarik. Teman-teman homeschooling jadi tahu kalau huruf jepang tidak seperti huruf yang biasa kita pakai. Di jepang ada 3 jenis huruf yaitu kanji, hiragana dan katakana. Huruf kanji dan hiragana digunakan untuk menulis kata dalam bahasa asli jepang. Sedangkan katakana digunakan untuk menulis kata-kata serapan dari bahasa asing.
Memang baru sedikit sih yang teman-teman Homeschooling pelajari, tapi tidak apa-apa. Para pembimbing sering bilang kalau melakukan sesuatu sebaiknya sedikit-demi sedikit. Pasti semua akan bisa kita atasi. Ibaratnya kalau kita makan terburu-buru pasti akan cepat tersedak, tapi kalau kita makan pelan pasti akan terasa lebih nikmat. Teman-teman Homeschooling ABC’D yakin pasti masih banyak yang bisa dipelajari dari bahasa jepang.
Diakhir kegiatan teman-teman homeschooling ABC’D coba bernyanyi lagu jepang lo ….. Ingat lagu ini ???
Aku ingin begini, aku ingin begitu
Ingin ini, ingin itu banyak sekali
Semua … semua dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib
Itu kan lagunya doraemon… iya betul tapi kita nyanyinya dengan bahasa Jepang … gini lagunya ..
DORAEMON…
Konna koto iina
Dekitara iina
Anna yume konna yume ippai arukedo….
Minna minna minna
Kanaetekureru
Fushigina poke de kanaetekureru
Sora wo jiyuu ni tobitainaa….
Hai….takekopter
An..an..an…tottemo daisuki doraemon!!!!
Ternyata mudah ya belajar bahasa asing itu. Asal belajarnya dengan suasana yang menyenangkan. Rasanya tidak sabar buat belajar lagi minggu depan. Kita mau belajar apa lagi ya ….Sayonara ………………….
Senin, 26 Januari 2009
Tips and Trick
Setiap orang pasti pernah mendengar istilah “Buku adalah jendela dunia”. Dari buku kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi baik di masa kini masa lalu bahkan prediksi masa depan. Mendengar istilah di atas maka timbul istilah baru “membaca adalah kuncinya”. Jika kita punya jendela tanpa kunci, percuma. Begitu pula bila kita punya jendela dan kunci tetapi tidak kita maksimalkan kunci tersebut, sia-sia. Untuk itu kita memerlukan cara bagaimana kunci yang kita punya dapat kita manfaatkan sebaik mungkin. Kalau hanya sekedar membaca semua orang bisa melakukannya. Yang kita harus lakukan adalah bagaimana kegiatan membaca memberikan manfaat yang lebih bagi kehidupan kita dan orang lain. Kita juga bisa membuat agar kegiatan membaca menyenangkan bagi anak. Agar Kegiatan membaca tidak sekedar melihat tulisan dan gambar ada beragam cara yang bisa dilakukan. Antara lain :
Membaca berpasangan
Latih koordinasi mata anak
Jangan membaca per kata
Jangan segan baca ulang
Biarkan anak berjalan mondar-mandir saat membaca atau mendengar
Biarkan anak mencari posisi yang menurutnya nyaman
Beri tanda hal yang penting
Minta anak membuat peta pikiran dari bacaan (mind map)
Uji daya ingat dengan permainan
Bila kita menerapkan cara membaca yang seperti ini, membaca bukan hanya menjadi kegiatan yang bermanfaat tetapi juga menyenangkan.
Ajeng Wilutantri, S.Psi
Staf Pengajar Homeschooling ABC’D
Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang
Ingat lagu itu ? tanggal 9 Januari 2009, teman-teman kita di Homeschooling ABC’D mencoba membuat layang-layang. Ternyata susah-susah gampang lo membuat layang-layang itu.
Pertama : kita harus mencari dua batang kayu atau bamboo yang sama panjangnya, beratnya juga kira-kira harus sama. Tujuannya agar laying-layang yang kita buat terbang bagus di langit. Dari dua buah kayu itu kita buat kerangka seperti hurut T. Jangan lupa ikat kedua kayu itu dengan benang.
Kedua : Selanjutnya ikat benang disekeliling rangka. Ingat !! sisi kanan dan sisi kiri rangka harus seimbang lo. Tidak mau kan layang-layang yang kita buat oleng di angkasa.
Ketiga : Kalau kerangka sudah jadi, tinggal tempelkan kertas tipis di sekeliling rangka. Lalu beri hiasan sesuka hati kita. Kalau mau beri ekor agar tampak menarik kalau sedang terbang.
Keempat : Nah ini langkah terakhir, pasangkan benang di tengah, ujung atas dan ujung kanan dan kiri layang-layangmu. Sekali lagi pastikan seimbang. Kemudian sambung ujung benang dengan benang yang lebih panjang. Akhirnya layang-layang kita siap terbang.Tuh kan … membuat layang-layang itu susah-susah gampang. Kalau percobaan pertama gagal tidak boleh putus asa. Teman-teman kita di homeschooling ABC’D juga terus mencoba sampai layang-layang mereka bisa melalang buana di angkasa. Kalau kesulitan jangan malu untuk bertanya dan meminta bantuan. Saat membuat layang-layang kita bisa belajar tentang ketekunan, kesabaran, kreativitas dan pantang menyerah. Kalau kita mau pasti kita bisa.
Kelautan atau istilah kerennya BAHARI. Selain memperkenalkan kota tegal sebagai KOTA BAHARI, teman-teman jadi lebih tahu tentang fungsi angkatan Laut yang kita miliki.
Negara kita tercinta kan negara kepulauan, jadi angkatan laut yang kita miliki juga harus kuat. Kata bapak-bapak disana, tujuannya mengamankan wilayah kepulauan Negara Indonesia pada umumnya dan wilayah Pesisir Tegal Pada khususnya. Kota Tegal kan juga termasuk wilayah pantai.
Ada lagi yang menarik. Peralatan Angkatan Laut disana juga banyak sekali. Bapak-bapak Angkatan Laut di sana dengan senang hati menunjukkan peralatan yang biasa mereka gunakan. disana teman-teman Homeschooling ABC'D diperlihatkan berbagai macam senjata, pakaian seragam dan foto-foto pertempuran di Laut. Wuaaah keren-keren lo. Sekali lagi kita diperkenankan memakai helm dan topi angkatan laut, ada juga Andi Adik kita di kelas satu yang mencoba memakai perlengkapan selam. lucuuu deh... jadi inget Patrick, itu lo.. temannya Spongebob. hehe ...
Diakhir kunjungan kita diajak naik Kapal Patroli. Tugas Kapal ini menjaga perairan Tegal dan sekitarnya. eh tunggu dulu ada acara menarik lainnya. Ada Bapak Angkatan Laut yang pandai bermain sulap. Bapak Sunaryo namanya. Hebat lo ... beliau bisa mengeluarkan ikan dari selembar kertas. kapan-kapan mau aaah belajar sulap dengan beliau. Semoga Angkatan Laut Indonesia selalu jaya. Terima kasih bapak-bapak semua, kita boleh belajar di sini lagi lain kali yaaa....
Pauline (kelas 9 Homeschooling ABC'D)
Senin, 19 Januari 2009
Sains, karbondioksida dan perpindahan gas
penerjun payung
yang kita perlukan cuma ........
- plasitisin / malam, kalau tidak ada boleh mainan tentara plastik yang kamu punya.
- Kertas kresek
- benang dan gunting
caranya juga gampang, tinggal potong plastik menjadi bentuk kotak. kemudian lubangi keempat pojoknya. Lubang di plastik tadi masing-masing diikat benang.
Selanjutnya ikat keempat benang tadi menjadi satu ditambah dengan orang-orangan yang telah kita buat dengan plastisin (tentara plastik). Nah penerjun payung kita siap terbang ......
Staf Pengajar Homeschooling ABC'D
Wuaaah di sana ada banyak perlengkapan perang, mulai dari pesawat, ranjau, rudal, tank, kendaraan amphibi bahkan jangkar dan rantai juga lo....jadi tau sekarang kalau perlengkapan angkatan laut itu buanyyaaak sekali. Satu lagi pengetahuan kita bertambah. jadi tidak sabar menunggu outdoor berikutnya. Minggu depan kita kemana ya ????
Risky (kelas 7, HS_ABCD)
Selasa, 13 Januari 2009
HOMESCHOOLING
POLA PENDIDIKAN ALTERNATIF
Pendidikan dapat membentuk manusia yang berilmu, berbudi pekerti luhur dan terpuji. Pentingnya pendidikan membuat orang tua punya harapan yang besar pada sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah. Idealnya, anak mendapatkan situasi belajar yang menyenangkan. Pola pendidikan konvensional cenderung hanya bisa memenuhi kebutuhan pendidikan anak normal. Anak dituntut menyesuaikan diri dengan kurikulum dan metode pengajaran, bukan sebaliknya.
Homeschooling = Pendidikan Alternatif
Setiap anak mempunyai cara belajar yang unik. Masalah selanjutnya adalah bagaimana pola pendidikan konvensional bisa memenuhi kebutuhan anak-anak tesebut?
Menjawab permasalahan ini, muncul lah ide menyekolahkan anak di rumah atau homeschooling. Suasana belajar dan metode pembelajaran di home schooling didesain untuk mendukung anak mempelajari dan mengembangkan kemampuan sesuai dengan kebutuhannya. Homeschooling adalah model pendidikan dimana orang tua memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak, dengan rumah sebagai basis pendidikan.
Pada sistem pendidikan homeschooling, orang tua dituntut untuk mempunyai komitmen dan kesungguhan untuk terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan pendidikan, nilai, perilaku, kecerdasan dan ketrampilan apa yang ingin dikembangkan, serta materi, metode, dan praktek belajar. Dalam pelaksanaannya orang tua dapat dibantu oleh guru dari luar, dengan syarat memahami kondisi anak yang “istimewa” tersebut.
Status Homeschooling dalam Sistem Pendidikan Indonesia
UU SISDIKNAS No. 20/2003 pasal 1 menyebutkan bahwa jalur sekolah-rumah (homeschooling) dikategorikan sebagai jalur pendidikan informal, yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Pada pasal 27 ayat 2 disebutkan bahwa hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal (sekolah umum) dan non formal (kursus-kursus) setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Homeschooling ABC’D Tegal
Di Tegal, Homeschooling sudah mulai diterapkan mulai tahun ajaran 2007/2008. Dalam perkembangannya HS ini akan membuka kelas tahun ajaran 2008/2009 untuk tingkat SD. Berada di Jl. Imam Bonjol 7 Tegal, berdiri dengan nama Homeschooling ABC’D (Afektif, Behaviour ‘n Cognitif Development). Misi yang diemban adalah mengembangkan kemampuan anak dalam ranah Afektif (emosi), Behaviour (tingkah laku) dan Cognitif (Intelegensi). Tujuannya memberikan sarana bagi anak-anak untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya dan memberikan tempat belajar yang sesuai dengan keunikannya.
Homeschooling ABC’D sudah mempunyai SK Dinas Pendidikan Kota Tegal bernomor 421.8 / 0103, artinya homeschooling ini punya izin penyelenggaraan pendidikan. Anak didik tetap bisa lulus dan memperoleh ijazah bila berhasil menempuh ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Bedanya, anak didik dikondisikan pada lingkungan sekolah formal tetapi proses pengajaran dilakukan secara individual (di sanggar belajar).
Setiap Senin-Kamis anak belajar di dalam kelas, dengan jam pelajaran dan materi yang memperhatikan kebutuhan dan kemampuan anak. Anak bukan menghadapi pelajaran biasa melainkan pelajaran yang dimodifikasi. Dengan teknik ini, anak tidak merasa sedang belajar tetapi sedang bermain.
Metode pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. Misalnya anak lebih bisa menerima pelajaran dengan stimulus-stimulus visual, maka metode pengajaran lebih banyak melalui visualisasi. Metode lain yang digunakan antara lain mind map. Tujuannya mengasah alur berpikir anak agar bisa berpikir runtut serta membedakan informasi mana yang penting mana yang kurang penting. Metode lainnya adalah games, misalnya dalam pelajaran matematika. Dengan metode seperti ini anak akan mudah mengerti dan tidak kesulitan berhadapan dengan angka-angka.
Setiap hari Jumat, diadakan kegiatan bermain bersama. Kegiatan merupakan aplikasi dari materi yang dipelajari dalam kelas, yang dilaksanakan di lapangan bermain. Misalnya, anak belajar tentang penjumlahan dan pengurangan. Anak di ajak untuk berkelompok membentuk operasi hitung yang di ucapkan oleh guru. Contoh lain, anak belajar tentang gunung berapi. Anak diajak membuat miniatur gunung berapi dengan menggunakan pasir, air soda dan soda kue. Anak bisa melihat bagaimana proses lelehan lava dari gunung berapi.
Program lain yang diterapkan adalah outdoor yang dilaksanakan pada hari Sabtu, minggu ke-1 dan ke-3. Melalui program ini anak dilatih untuk bersosialisasi, misalnya dengan berolahraga atau ke tempat-tempat yang berhubungan dengan materi pelajaran, seperti kantor pos, bank, pelabuhan, minimarket, pasar tradisional dan lain sebagainya. Minggu ke-2 dan ke-4 diadakan program sharing orang tua dan guru untuk membahas kemajuan dan hambatan anak, sekaligus membahas tugas proyek anak dan orang tua di rumah.